/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Selasa, 25 Mei 2010

Chamakh29 for ARSENAL


Akhirnya Arsenal berhasil mendapatkan Chamakh sebagai pembelian pertama untuk musim depan. Pemain asal Bordeaux yang didapat free transfer ini gue harap bakal jadi solusi ajaib ketajaman Arsenal nantinya. Gue udah lama menunggu seorang striker yang bener2 garang, ditakuti dan mumpuni--layaknya Drogbsa, Torres, Rooney di klubnya masing2 -- di Arsenal, yang gue yakini terakhir Gunners memilikinya dalam seorang Thierry Henry-- idola gue sampai mati-- beberapa tahun yang lalu.

Gue pribadi punya cerita menarik tentang Chamakh. Sempet beberapa kali gue nonton pertandingan Bordeaux di UCL musim lalu, jelas mata gue slalu tertuju sama Gourcuff dan Chamakh, karena mereka berdualah yg paling terkenal. Nah, gue ngeliat Chamakh ini tipikal permainannya mirip2 sama Cristian Ronaldo, gaya gocek, footwork bahkan perawakannya --yang satu ini gue ga terlalu peduli-- cukup identik. Sejak itu gue pengen banget ngeliat Arsenal bisa punya striker kayak dia. Dan Alhamdulillah, gayung pun bersambut. Wenger tertarik, dan Arsenal berhasil memboyongnya ke Emirates Stadium.

Hal yang sama juga pernah gue alami sebelumnya. Kali ini Tomas Rosicky yang jadi aktornya. Gue langsung suka begitu gue liat permainan dia di Borussia Dortmund, dalam beberapa kesempatan. Tipikal playmaker yang lihai menggocek, visi luar biasa tajam plus tendangan keras terarah membuat gue berpikir saat itu, bahwa orang ini harus mengisi pos lini tengah Arsenal suatu saat nanti. Gue udah terlanjur jatuh cinta sama The Little Mozart itu. Dan lagi2 Doa gue didengarNya, Wenger membawanya ke Arsenal karena merasa tertarik dengan bakat playmaker timnas Republik Ceko tersebut.

Pointnya, gue heran kok pemikiran gue bisa sama gitu ya sama Arsene Wenger??,,apa ini cuma kebetulan?? ah ini udah yang kedua kalinya. Jangan2 gue berbakat neh jadi pelatih sepakbola, atau minimal jadi talent scouting lah...hehehe

Akhirnya gue ambil kesimpulan yang Objektif --setidaknya buat gue sendiri. Mungkin karena gue udah mencapai level Gooner sejati yang udah mengerti The ARSENAL Way, makanya pemikiran gue bisa selaras dengan apa yang ada di dalam otak Wenger mengenai Arsenal...

Sebagai penutup, gue harap impian gue bahwa Chamakh bener2 bisa jd predator Arsenal yang menakutkan, baik di event lokal maupun internasional bisa terwujud. Gue bener2 merindukan sosok seperti Henry muncul kembali di Arsenal...

Nggak sabar pengen ngeliat duet titisan Bergkamp-Henry dalam diri Van Persie-Chamakh beraksi mengangkat Arsenal kembali ke puncak, musim depan... !!!

Rabu, 12 Mei 2010

Mbah Surip berikutnya ??

(12-05-2010)


Siang ini saya bersama Igo (teman saya) dan Ranggi (saudara saya)sudah berada di PATAS 45 jurusan ke arah blok M. Kami berencana ingin mengunjungi gedung SMESCO di jalan Gatot Subroto. Namun, bukan hal itu yang akan saya "pergunjingkan" di tulisan kali ini, karena ada hal lain yang menurut saya lebih menarik untuk "diperbincangkan"...

Ketika kami baru saja menaiki bus, sudah ada pengamen nyentrik di dalamnya. Laki-laki berumur sekitar 40/50an, berperawakan tidak terlalu tinggi, agak tambun, gelap kulitnya, topinya kupluk, rambut panjang sebahu dan dicat warna pirang, terakhir, Ukulele senjata andalannya.

Biasanya saya agak malas mendengarkan nyanyian pengamen yang tidak jarang menyanyikan lagu-lagu band-band IN**X atau DA**Y*T. Namun, bapak pengamen yang satu ini lain. Dia membawakan lagunya sendiri--katanya-- yang itu benar2 unik buat saya, dan mampu membuat saya tertawa.

" Oh iya, lagu berikutnya ini saya cipatakan sendiri. Beneran deh, ini disukain banget sama Ahmad Dhani..." kata Bapak pengamen itu, " Dia sering banget maen ke rumah saya,, suerrrr,,ini saya nggak boong"

Para penumpang --termasuk saya sendiri-- masih jaim, tampak masih menahan senyum atau tawa. Setelah itu dia langsung memulai lagunya. (Maaf saya tidak terlalu mengingat liriknya, jadi mungkin anda yang pernah melihat "perform"nya bapak ini bisa mengoreksi saya dalam penulisan liriknya).

Begini beberapa potongan liriknya :

" Di desa namanya Slamet...Di kota berubah jadi Salmond..."
" Di kampung namanya Markonah... Di kota jadi Merry...

dan masih banyak lagi nama2 orang yang diubah seenaknya untuk dijadikan bahan guyonan olehnya --sayang saya tidak sempat mencatat kesemua nama2 itu-- yang nyatanya sukses membuat beberapa penumpang mengeluarkan senyum kecilnya. Saya? Mungkin senyum saya yang paling lebar saat itu.

(lanjut)

Ini dia (kurang lebih) beberapa potongan lirik berikutnya:

" Sekarang udah banyak orang yang ganti nama. Yang jelek biar jadi keren..."

Kemudian masuk ke Reff ( dan ini yang membuat saya, Igo dan Ranggi tidak tahan lagi menahan tawa ) :

" Boleh aja ganti nama... Asal jangan nama Prancis... Bon Jovi...Bon Joko...Bon Rokok...Bon Warteg..." Reff 1.

" Boleh aja ganti nama...Asal jangan nama Belanda... Van Den Berg, Van Den Borg, Kedebog..." Reff 2.

" Boleh aja ganti nama...Asal jangan nama Inggris...Phill Collins, Phillkada, Phill koplo..." Reff 2.

Sayang anda tidak berada di sana saat itu, jadi anda tidak dapat merasakan apa yang kami rasakan. Tidak dapat merasakan kelucuan yang amat sangat dari pengamen itu.

Dia bawakan lagu itu dengan tidak jenaka, namun lawakannya mengalir-- seakan murni tidak dibuat2. Hal itu yang membuat saya kagum, karena metode lawak ini tidak common banget di Indonesia. Dan anda tahu, kali ini tawa kami tidak lah lagi kecil, melainkan sudah pecah tak terkendali. Beberapa penumpang lain pun sudah tidak tahan lagi tertawa, meskipun masih dengan mulut ditutupi. Ada juga yang masih berdiam tanpa reaksi. Entahlah, ada 3 kemungkinan bagi mereka, mungkin mereka merasa itu tidak lucu, mungkin mereka tetap jaim menahan tawa, atau mungkin sense of humor mereka sudah lenyap disapu oleh keruwetan kehidupan kota ???

Nyatanya saya tidak bertepuk tangan --tanda kalau saya masih jaim--ketika bapak itu bertanya " kok nggak ada yang tepuk tangan ??" ketika ia mengakhiri lagu. Namun, saya tidak bisa pungkiri kalau dia itu memang lucu.

" Ya saya ini penggantinya Mbah Surip... Nggak percaya? kalo nggak percaya silahkan di donlod lagu2 saya, saya baru aja rekaman kemaren..." kata bapak itu. Lagi-lagi raut wajahnya tidak terlihat seperti ingin melucu, bahkan terkesan serius. Namun, kami, khususnya saya sendiri tidak tahan tertawa mendengar tingkahnya.

" Atau kalo mau liat saya manggung...Anda bisa dateng ke Ancol, hari kamis malam Jumat Kliwon, jam 12 malem..." kata bapak itu serius, " Cuma harus tepat waktu datengnya, soalnya kalo udah lewat jam 12, saya udah bakalan ilang nggak ada lagi di sana.."

Tawa saya mulai mereda saat itu, namun senyum ini tetap terpajang. Saya benar2 takjub melihat "kegilaan" pengamen itu.

Dan benar... Banyak penonton yang sebagian dari mereka "malu2 kucing" ternyata cukup antusias dengan performa pengamen nyentrik itu. Hal ini jelas terlihat ketika ia mengedarkan ukulelenya pada para penumpang untuk dimasukkan uang. Uang2 Seribu Rupiah lah yang kebanyakan tampak.

Seketika bapak pengamen itu menghampiri saya, dan saya memberinya beberapa rupiah, saya bertanya " Bang, nama abang siapa ? "

" Sony... " tegas dia menjawab.
" Nama asli tuh bang ? ", tanya saya lagi sambil tersenyum.
" Ya kagak... Gue aslinya Somat !!" ,kalimat pamungkasnya keluar, sebelum dia turun dari bus.

Saya, Igo dan Ranggi terlonjak dan tertawa mendengar itu...

NB : Bang Sony a.k.a Somat,,, Saya tunggu kehadiran Abang di belantika dunia hiburan Indonesia !!!

Senin, 03 Mei 2010

Please welcome...MR BIIIIIIGGGGGG !!!!


Siang tadi iseng-iseng gue nyari video klip musik Rock di Youtube. Setelah kenyang menonton "Surrounded" di Konser Dream Theater Live, gue kemudian mengetik MR BIG di kolom search. Kebetulan udah lama gue ga nonton aksinya MR BIG , jadilah gue menyaksikan lagi perform mereka mengcover lagu band The Who yang judulnya "Baba O'riley"... Wow itu adalah rekaman konser mereka di Buddokan Jepang tahun 96 !!!

Gue jadi inget moment dahsyat pas gue nonton MR BIG secara langsung di Ancol, Agustus 2009 lalu. Mereka diundang dalam tajuk Gudang Garam InterMusic Java Rockinland. Acara ini emang udah cukup lama gue tunggu dan hampir aja gue batal nonton ini acara, karena gue nyaris telat beli tiketnya.

Gila aja, MR BIG buat gue itu adalah pembuka jalan gue untuk menyukai Rock klasik (baca: Rock yang sesungguhnya) setelah sebelumnya gue sempat "tersesat" masuk ke jalur musik yang salah. Mereka lah yang akhirnya membuka pikiran gue untuk menggilai Rock jaman dulu yang buat gue nggak ada tandingannya sampai sekarang, sehingga melekatlah Extreme, Dream Theater, AC/DC, Deep Purple, Rolling Stone, Jimi Hendrix, Eric Clapton, Cream dan pastinya Led Zeppelin di otak gue. Band yang gue sebutin terakhirpun gue rasakan sebagai pegangan gue dalam musik sampai saat ini.

So, gue ga akan menyia2kan kesempatan emas untuk melihat mereka perform di depan mata kepala gue sendiri setelah alhamdulillah sebelumnya gue juga sempet nonton konser EXTREME live, di Senayan, tahun 2008.

Akhirnya gue sampe juga di Ancol skitar jam 6 sore, pas Magrib--yaudah sekalian aja dulu solat magrib biar aman ntar bisa jingkrak2an sampe lemas tak berdaya. Setelah kelar solat, gue,Igo bareng 2 temennya Igo (dari Bengkulu) langsung menuju pantai karnaval berjalan kaki. Mobil kami terparkir jauh di sana,sengaja seperti itu biar pas pulang nanti bisa gampang keluarnya, karena pengunjung+kendaraan mereka bener2 bejubel saat itu.

Sayang kami ketinggalan nonton RIF, pas kami masuk ke area konser band Rock hebat itu baru saja turun panggung. Tak apalah setelah mereka masih banyak lagi kok band2 Rock tanah air lain yang manggung dan tak kalah bagus penampilannya, di beberapa panggung lain.

MR BIG dijadwalkan akan main pada jam 23.00, di panggung utama. Sebelumnya Secondhand Serenade (SS) yang manggung di sana. Gue bener-bener hampir buta sama perkembangan musik Rock jaman sekarang, jadi gue bener-bener ga tau seperti apa itu SS?? Yang saya tau adalah fakta bahwa mereka digila2i oleh para Gadis (Awalnya gue sempet nebak ini pasti ga beda jauh sama Boy band!!), dan itu terlihat langsung oleh pengunjung yang datang saat itu. Gadis ABG yang manis2 cantik2 yang berkumpul histeris menonton, adapula muda-mudi yang bernyanyi sambil berpelukan mesra--begitu menghayati lagu SS...Dan ternyata benar dugaan awal gue

But, Oh my Gosh !!! Is this what they called Rock Music ??!!!... Gue rasa Java Rockinland harus merevisi hal ini deh ke depannya. Masa' SS dibilang musik rock??,,buat gue mereka terlalu mencla-mencle untuk mengaku sebagai Rock band. Ditambah reaksi penggemar yang saya lihat. Menonton sambil melambaikan tangan ke atas-kanan-kiri, atau juga menonton sambil berpelukan dengan pasangan...OOWW ini terlalu lemah kawan !!! Gue sempet berkeras untuk terus menyaksikan SS bermain, berharap ada sesuatu yang hebat,dimana mungkin saya bisa terpengaruh untuk menyukai ini pula. Alhasil, tidak ada...nihil...Tidak ada yang spesial di dalamnya

Bosan, gue pun memilih memutari kawasan pantai karnaval untuk cuci mata saja, karena banyak stand2 yang menarik di dalamnya. Hahaha nggak salah gue untuk nggak buang waktu gue nonton SS, gue liat rombongan pasukan RIF lagi nongkrong di standnya Jack D !!!,,langsung aja gue dan temen gue menghampiri mereka dan minta foto bareng...Bang Andi, Bang Ovi doank sih yang bisa gue mintain foto,, soalnya bang Jikun dan yang laennya lagi jauh dari jangkauan... Ada hikmahnya juga, nggak dapet liat performnya, tapi bisa dapet Fotonya,,heheehe lumayan buat kenang2an.

Momen yang ditunggu2 akhirnya datang juga !!! Kami semua, penggemar MR BIG, sudah bersesakan berkumpul di depan panggung utama, menanti kehadiran para sang maestro besar !!!... Yap, dengan diiringi musik klasik yang jenaka, ujug2 mereka masuk ke panggung. Billy Sheehan(bass), Eric Martin(Vocal), Pat Torpey(Drum), Paul Gilbert ( Guitar) bersatu kembali dalam album reuninya... Kami semua teriak histeris !!! Gila !! Para dewa itu tepat berada di depan kami !!! Subhanallah !!

Penampilan mereka sedikit berbeda saat itu. Sang Vokalis Eric Martin memiliki potongan rambut sebahu--tidak sepunggung seperti masa mudanya dulu--namun menyesuaikan diri dengan perkembangan fashion saat ini. Dibalut kaos merah dan rompi hitam, serta celana jeans hitam dengan sepatu converse, membuat dia seperti ABG kembali, terlepas dari wajahnya yang memang Baby Face sampai sekarang.

Pat Torpey pun "menormalkan" rambutnya dengan potongan pendek layaknya Rocker yang sudah "insyaf", dan badannya masihlah kekar.

Lalu, Paul Gilbert juga tidak segondrong dahulu. Potongan rambutnya pendek, dan terlihat jelas kematangan dan kedewasaan dari sosoknya yang tetep tinggi kurus ( ga gemuk-gemuk neh orang,padahal kan banyak banget duitnya,,hehehe).

Terakhir, Om Billy Sheehan...Dialah yang menurut gue nggak banyak berubah penampilannya. Tetep gondrong-- dikuncir rapih, namun kali ini dia lebih sopan dengan memakai kemeja merah, celana panjang mengkilap(khas Rocker apa khas dangdut ya?? bcanda Om Bill,hehe)...Dulu, sering gue liat dia melepaskan rambut gondrong emasnya terurai awut2an, pake celana pendek dsb...

Terlepas dari umur yang memubuat penampilan mereka agak sedikit berubah, nyatanya musikalitas mereka sama sekali tidak berubah, bahkan cenderung semakin dahsyat dan dewasa !!!... Om Pat tetep gradak-gruduk mukulin drumnya, Om Eric vokalnya sama sekali nggak mengalami penurunan--teriakan IIIAAAAAAA!!! nya tidak pernah lenyap. Kemudian sihir Om Billy tambah bikin gue sadar kalo bass itu bukan hanya sebagai penunjang musik--melainkan juga menjadi nyawa paling utama dalam musik. Juga, permainan gitar Om Paul bener2 bikin gue merinding karena kecepatan dan tekniknya yang amat sangat tinggi. Mereka ber empat juga sering memamerkan harmonisasi suara, dan itu subhanallah indah banget.

Semua itu tergabung dalam satu packaging yang lengkap dan sempurna bernama MR BIG !!! Yang selama ini hanya bisa gue denger lagunya di Winamp, atau cuma bisa gue liat di DVD bajakan atau Youtube, sekarang mereka sudah berdiri di hadapan gue... Satu kalimat buat mereka = Subhanallah, Allah SWT telah memberikan karunia berupa kejeniusan musik dalam diri mereka masing2 !!!!

Kami, langsung dihajar Daddy,Brother, Lover and Little Boy oleh mereka, sebagai lagu pembuka. Di dalam lagu ini Duet Billy-Paul tidak lupa membawa Bor nya masing2...GILAAAA !!! How could they do a great thing like that ??!!! Hentakan, distorsi maupun lengkingan Eric Martin amat dahsyat di lagu ini !!!

Kemudian mereka juga membawakan lagu Hold Your Head Up dan Next Time Around, yang merupakan lagu baru mereka, dengan sangat apik. Nah di sini lah gue amat terkesan dengan harmonisasi suara mereka berempat. Semuanya ikut bernyanyi, even Pat Torpey juga mendapat jatah mic di lapak nya. Mereka seperti paduan suara yang mampu menyelaraskan masing2 suara yang menghasilkan suara yang emas... Merinding juga ane...Oiya di Hold Your Head Up Om Billy juga memamerkan kebolehannya memainkan harmonika..

Seterusnya mereka membawakan sejumlah lagu2 lawas mereka yang bener2 the best, layaknya Take Cover (i love this song so much), Green Tinted Sixties Mind ( dahsyat banget Om Paul tapingnya), Addicted to that rush ( tempo yang cepat membuat kami, para penonton menggila, dorong2an, basah kuyup keringat, haus minta air karena kebanyakan teriak), Whole World's gonna know, dll...

Tak terasa sudah hampir sejam kami lewati saat itu, MR BIG pun "turun panggung" seolah2 mereka tega meninggalkan kami begitu saja. Tapi , kami semua tahu itu hanya pura-pura saja, so kami tinggal "merengek" minta Encore..." WE WANT MORE..WE WANT MORE..WE WANT MORE !!!"...Dan mereka pun kembali...

Segera MR BIG membawakan lagu To be with you ( gue ga perlu ngejelasin lagi betapa edannya ini lagu) spesial untuk kami, then we were singing together,cos we got fucking great memories in this song...

Ditutup dengan klimaks yang mumpuni, yaitu lagu COLLORADO BULLDOG. Dahsyattt!!! jari-jari Om Paul dan Om Billy memainkan Gitar dan bass mereka dengan super cepat,, dan kali ini gue ngeliat itu langsung !!!. Permainan double pedal Om Pat juga gila dalam mengatur tempo, ditambah lengkingan suara serak Om Eric menambah daya gedor itu lagu...SADDIIISSSS !!!!

Kami pun dibuatnya merana ketika satu persatu mereka, Billy,Pat,Eric,Paul pergi meninggalkan panggung. Para penonton bener2 menggila menyaksikan mereka tampil, spertinya kami para pecinta Rock klasik mampu melenyapkan dahaga kami akan musik Rock yang bener2 murni dan hebat lewat penampilan MR BIG...

But,it's oke...Karena Eric Martin, di sela performnya tadi berjanji, bahwa MR BIG akan kembali lagi ke Jakarta suatu hari nanti, dia bilang mereka sudah jatuh cinta dengan Indonesia...

Yahhh semoga saja itu bukan hanya rayuan gombal semata, tetapi bener2 ucapan tulus dari pasukan Rock dunia itu... Dan gue harap mereka bisa promosiin band Rock klasik lainnya untuk mau dateng ke Indonesia, dan kalo udah begitu sekarang tinggal Para Promotornya aja neh...Gimana Om Log??? Gimana Om Adrie ??...